Senin, 31 Januari 2011

The Rain Play with My Heart

Hari ini, setelah 3 hari awan mengalah untuk mmenangis, akhirnya dia tumpah dan membasahi duniaku. Dunia kecilku. Hari ini, untuk pertama kalinya aku meninggalkan diriku tenggelam untuk kesendirianku. Kesendirian ini membuatku merasa nyaman...Sungguh, dengan semua harapan ketika aku bersama yang lain tapi tidak kutemukan. Aku akan menyakiti mereka, dan aku memilih untuk sendiri saat ini. Aku tak ingin menjadi pedang bermata dua.

Aku meninggalkan keramaian dengan jejak sakit yang menganga. honestly, aku sendiri tidak tahu apa yang aku tulis saat ini. terlalu banyak yang tidak jelas, semuanya, dan membuatku seperti boneka yang berlari dalam kegelapan yang bermain-main dibalik terang yang membuatku sakit. Aku tidak perduli. Aku tidak perduli dengan rasa sakit ini. Kalau diperdulikan makin meradang kan?

Aku juga tak ingin lari. Aku hanya diam dengan semuanya. Merespon sama saja membunuh diri. Membunuh hatiku.

"Jangan bawa hatimu kesana. Jangan bawa untuk hal yang tidak penting."

Well, tak semudah 56 huruf mengalir dalam sekian detik waktu yang berlalu. Untuk tindakan yang mudah.
Tapi, aku tahu,
Kini,
Hujan turun, mengundangku menari bersamanya untuk mengikis lukaku sedikit demi sedikit walau mungkin besok akan terbuka lagi...

Tuhan,
Aku tahu semuanya berasal dariMu, betapa kau ingin aku berada disisiMu,
Tapi Tuhan,
Semua cintaMu yang penuh misteri ini, membuatku lapuk seperti kayu...
Betapa Jatuhnya tiap tetes hujanMu, Membuat hatiku serasa mandi ketenangan...
Betapa air rahmatMu menutupi tiap tetes airmataku...

Kau mengajarkan aku satu hal Tuhan,
Kau membuktikan padaku satu hal,
KAU MAHA MELINDUNGI


God, I Love You, dan semua tangan yang terrangkul sebagai perpanjangan tanganMu,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar